Rabu, 25 Maret 2009

Kolik

sumber : www.wyethindonesia.com

Bayi yang terus menangis dapat membuat orangtuanya tertekan. Adalah hal yang lumrah bila mereka merasa tidak menentu, frustrasi, tak berdaya, bersalah, depresi, lelah, jengkel, dan marah.

Apakah yang dimaksud Kolik?

Kolik adalah menangis dan rewel berkepanjangan selama lebih dari 3 jam sehari. Bayi yang meminum ASI ataupun susu formula dapat mengalami kolik.

Sekitar 30% bayi sehat pernah mengalami kolik. Kondisi ini biasanya terjadi antara minggu kedua dan keempat setelah lahir.

Bagaimana caranya mengetahui bayi mengalami kolik?

Bayi anda sehat tetapi mungkin mengalami kolik apabila dia :
- Jumlah waktu menangisnya lebih dari 3 jam sehari selama lebih dari 3 hari dalam 1 minggu.
- Terkadang menjerit-jerit dan tak dapat dihibur. Kondisi terparah biasanya terjadi pada sore menjelang malam hari.
- Melurus-luruskan atau menarik-narik kakinya, dan buang angin (kentut). Perutnya seperti membesar karena kembung.

Apa Penyebab Kolik?

Tak seorang pun yang tahu persis apa penyebabnya. Sepertinya bayi yang sedang kolik mengalami kontraksi usus yang sangat menyakitkan.

Ada yang beranggapan bahwa kolik berkaitan dengan makanan. Sebagaimana halnya intoleransi laktosa, sensitifitas terhadap protein susu sapi diduga juga menyebabkan kolik. Bayi yang meminum ASI mengalami kolik yang disebabkan kepekaan terhadap salah satu makanan dalam ragam makanan ibunya.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa bayi menangis dan rewel karena menelan udara terlalu banyak pada waktu makan. Menurut pendapat lain, kolik terjadi karena bayi memiliki kepekaan aneh terhadap stimulasi.

Bisakah kolik menjadi serius?

Pada beberapa kasus, kolik merupakan gejala penyakit tertentu, misalnya hernia. Apabila bayi anda mengalami kolik, segera periksakan dia ke ahli kesehatan untuk memastikan bahwa penyebab masalah itu bukan penyakit.

sampai kapan kolik berlangsung?

Pada umumnya kolik mulai timbul dalam bulan pertama sesudah lahir, dan menghilang dengan sendirinya ketika bayi berumur 3 atau 4 bulan.

Bagaimana mengobatinya?

Karena kolik disebabkan oleh banyak hal, tak ada pengobatan tunggal yang efektif untuk semua bayi.

Bila intoleransi laktosa atau alergi makanan diduga sebagai penyebabnya maka penggantian makanan dapat membantu.

Ibu-ibu menyusui agar menghindari produk susu olahan serta makanan yang menimbulkan gas, misalnya kubis, bawang, dan bawang putih. Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan tentang cara menangani kepekaan terhadap makanan.

Bila anda memberikan susu formula, mintalah petunjuk ahli kesehatan apakah mengganti dengan formula bebas susu atau formula bebas laktosa untuk mengatasi kolik.

Jika kolik yang dialami merupakan bagian dari fase pertumbuhan maka hal ini akan hilang bersama waktu.

Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi kolik?

Anda bisa mencoba beberapa petunjuk di bawah ini:
- Terus berdekatan dengan bayi. Gerakan dan kontak tubuh dapat menghiburnya.
- Membuat gerakan dan bunyi ritmis dengan bantuan penyedot debu, pengering pakaian, atau alat-alat lain.
- Memberikan empeng mungkin membuatnya lebih nyaman.
- Menelungkupkan bayi melintang di pangkuan anda sambil menggosok-gosok punggungnya.
- Membungkus bayi dengan selimut agar dia merasa nyaman dan aman.

Meminta orang lain mengantikan menjaga bayi sejenak supaya anda dapat beristirahat sebentar. Istirahat kira-kira 1 jam sudah cukup untuk memulihkan kesegaran anda.

Pola Tidur

sumber : www.wyethindonesia.com

Kebiasaan tidur bayi pasti mempengaruhi pola hidup orangtuanya, oleh karena itu, barangkali anda ingin melakukan sesuatu yang dapat mempengaruhi pola tidurnya. Ingatlah, bayi baru lahir belum sanggup membedakan antara siang dan malam hari, dan makan karena lapar setiap 3 atau 4 jam sekali. Ini berarti pemberian makan sepanjang hari akan berlangsung setidaknya selama beberapa minggu. Tetapi, anda dapat mengajarkannya bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur, dengan mempraktekkan beberapa petunjuk berikut ini:

Kebanyakan bayi akan tidur dimana saja bila merasa lelah, oleh karena itu berusahalah sebaik-baiknya menghindarkan sinar terang benderang dan suara hingar-bingar di sekitar bayi yang sedang tidur.
Ketika bayi terbangun pada malam hari, jangan memberinya stimulasi berlebihan. Biarkan lampu temaram ketika menyusui dan/atau mengganti popoknya lalu segera tidurkan kembali setelah selesai. Jangan mengajaknya bercanda.
Apabila bayi cenderung bangun terlalu pagi, tutuplah gorden rapat-rapat untuk menghambat sinar matahari.
Buatlah bayi terjaga selama mungkin pada siang hari. Jikalau bayi tidur sore lebih dari 3 atau 4 jam, bangunkan dan ajak dia bercanda beberapa saat.
Bila bayi diberikan ASI, susui dia lebih lama menjelang jam tidur untuk mencegahnya terbangun karena lapar.
Ketika bayi sudah lebih besar dan mampu makan lebih banyak, mungkin dia akan tidur sepanjang malam.
Apabila bayi sudah berusia 3 bulan dan tetap tidak tidur malam hari, ajaklah dia bermain secara aktif pada siang dan sore hari.

Stimulasi lembut secara berkesinambungan seringkali berhasil membujuk bayi tidur kembali. Cobalah menepuk-nepuk, mengayun, atau menggendongnya sambil berjalan.
Apabila bayi masih menggeliat atau menggumam, jangan salah duga bahwa dia masih terjaga. Aktifitas ini mungkin saja tanda bahwa bayi mulai tertidur.
Bila bayi masih terjaga dan mulai menangis, ingatlah bahwa menangis selama 15 sampai 20 menit tidaklah berbahaya. Hanya saja, pastikan bahwa dia menangis bukan karena lapar, sakit, atau basah.

Ingatlah, beberapa minggu pertama adalah masa paling sulit. Seperti telah disebutkan, banyak bayi mulai tidur sepanjang malam pada usia 3 bulan. Yang juga biasa terjadi pada bayi-bayi adalah mereka memiliki periode tidur baik disusul dengan periode tidur jelek. Bisa jadi hal ini disebabkan oleh pacu tumbuh cepat yang meningkatkan kebutuhan nutrisi atau, pada bayi-bayi lebih besar, pertumbuhan gigi.

Informasi lebih lanjut tentang kebiasaan tidur bayi bisa anda dapatkan dari ahli kesehatan.

Para ahli perawatan anak menyarankan agar bayi lebih baik tidur dalam posisi telentang atau miring ketimbang telungkup.
Rekomendasi ini mungkin tidak berlaku bilamana bayi lahir prematur, cenderung muntah-muntah, atau kondisi kesehatannya memungkinkan dia mengalami penyumbatan saluran napas. Periksakan pada ahli kesehatan apabila bayi anda termasuk dalam salah satu kategori ini.

kejadian penting dalam tahun pertama

sumber : www.medicastore.com

1 bulan
- membawa tangannya menuju ke mata dan mulut
- menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri jika ditengkurapkan
- mengikuti pergerakan benda pada jarak sekitar 15 cm dari garis tengah mukanya (tepat di depannya)
- bereaksi terhadap suara berupa kaget, menangis atau terdiam
- berpaling kepada suara atau bunyi yang dikenalnya
- memperhatikan wajah seseorang

3 bulan
- mengangkat kepala 45 derajat (mungkin sampai 90 derajat) jika ditengkurapkan
- membuka dan menutup tangannya
- jika diberdirikan diatas permukaan yang datar, kakinya menekan ke bawah
- mengikuti gerakan mainan yang bergoyang dan berusaha mencapainya
- mengikuti pergerakan benda di depan wajahnya, dari kanan ke kiri atau sebaliknya
- memperhatikan wajah lebih seksama
- tersenyum mendengar suara ibunya
- mulai mengeluarkan suara-suara

5 bulan
- mulai bisa menegakkan kepalanya dengan mantap
- berguling dari tengkurap ke terlentang
- menggapai benda
- mengenali orang pada jarak tertentu
- mendengarkan suara orang dengan seksama
- tersenyum spontan
- menjerit dengan gembira

7 bulan
- duduk tanpa bantuan
- bila diberdirikan, bisa menahan beberapa berat badannya
- memindahkan benda dari tangan kanan ke tangan kiri atau sebaliknya
- memperhatikan benda yang dijatuhkan
- bereaksi bila namanya dipanggil
- bereaksi bila dilarang
- mengoceh, menggabungkan vokal dan konsonan
- bergoyang dengan penuh suka cita bila diajak bermain
- bermain ciluk-ba

9 bulan
- berusaha menggapai mainan yang berada diluar jangkauannya
- tampak keberatan bila mainannya diambil
- merangkak atau melata pada tangan dan lutunya
- berusaha untuk berdiri
- berdiri dengan berpegangan
- mengucapkan 'mama' atau 'papa'

12 bulan
- duduk dari posisi tengkurap
- berjalan dengan berpegangan, mungkin melangkah 1-2 langkah tanpa bantuan
- berdiri tegak tanpa bantuan untuk beberapa saat
- memanggil orangtuanya dengan menyebut 'mama' atau 'papa'
- minum dari gelas
- bertepuk tangan dan melambaikan tangannya.

Menyidik Pup Bayi

sumbernya : ............ (sorry ya..yang merasa punya artikel ini, aku lupa ambilnya dari mana....)

Tahukah Anda, ketidaknormalan kotoran bayi menunjukkan adanya ketidakberesan pencernaannya?
 
Sekitar 24 jam setelah lahir, si kecil akan pup atau buang air besar . Warnanya hitam kehijau-hijauan. Ini adalah mekonium atau kotoran pertamanya.
Sesungguhnya, mekonium itu adalah cairan ketuban yang tertelan bayi saat masih dalam kandungan. Kotoran tersebut berada di ususnya sejak 3 bulan sebelum ia dilahirkan. Setelah pup pertamanya itu, selanjutnya kotoran si kecil akan berubah-ubah. Wah, repot dong kita menyidik maknanya. Tidak juga!
 
Beda minum, beda warna kotoran
Sebenarnya, mekonium akan makin cepat terdesak keluar dari perut bayi jika ia disusui. Ini karena ASI yang pertama kali keluar selepas melahirkan, merangsang beroperasinya sistem pencernaan. Setelah itu, kotoran si kecil akan berubah secara bertahap.
•  Beberapa hari setelah lahir , kotorannya berwarna hijau atau kuning. Ini adalah transisi antara mekonium dan kotoran hasil mengonsumsi ASI.
•  Minum ASI atau susu botol?
•  Begitu si kecil minum ASI secara teratur, kotorannya akan berwarna kuning cerah, baunya agak sedikit asam, dan bentuknya mirip butiran beras. Wajar bila dalam minggu-minggu pertama, bayi sering pup, terutama setelah kenyang menyusu. ASI memang lebih mudah dicerna, sehingga gampang dikeluarkan. Sebagai catatan, bayi yang diberi ASI akan buang air besar minimal 10 kali dalam sehari. Jadi, jangan keliru menganggap ini sebagai diare.
•  Kotoran bayi yang minum susu formula akan berwarna kuning pucat atau kuning kecokelatan. Baunya lebih tajam. Bentuknya juga lebih padat dibandingkan bayi yang diberi ASI. Maklumlah, namanya juga susu sapi, jadi tidak gampang dicerna seperti halnya ASI.
•  Setelah mengonsumsi makanan padat , warna kotoran si kecil akan beda lagi. Biasanya sih , kotorannya berwarna cokelat.
 
Waspada bila tidak normal
Sekarang, bagaimana kalau kotoran si kecil tidak berwarna dan bentuknya pun tidak seperti biasanya?   Oh, ini biasanya terjadi bila ia dalam kondisi sebagai berikut.
•  Diare
Kotorannya lebih hijau dan cair.
•  Risiko bayi yang diberi ASI   terkena diare lebih rendah daripada yang tidak. Ini karena ASI membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Kalaupun diare, bisa jadi karena ASI dimasukkan ke dalam botol yang kurang steril.
•  Bayi yang diberi susu formula memang cenderung gampang diare. Selain akibat kurang sterilnya peralatan minum, bisa jadi karena ia memang sensitif atau alergi terhadap kandungan susu sapi.
 
•  Sembelit
Kotorannya agak hitam, keras, dan bentuknya bulat-bulat seperti kotoran kambing.
•  Sering terjadi pada bayi yang diberi susu formula. Mungkin saja, ini akibat ia alergi terhadap kandungan susu sapi.
•  Bayi yang sudah mengonsumsi makanan padat, kotorannya bisa berwarna hitam. Warna ini disebabkan oleh zat besi, yang berfungsi sebagai vitamin atau suplemen yang ditambahkan pada makanannya.
 
•  Adanya retakan/celah di dubur
Kotoran berwarna merah “bergaris-garis”.
•  Warna merah terjadi karena kotoran bercampur darah yang keluar dari retakan di lingkaran anus.
•  Penyebab retakan karena si kecil mengejan sekuat tenaga saat sembelit.
 
•  Akibat virus atau gigi tumbuh
Kotoran agak hijau dan berlendir.
•  Terjadi karena gangguan penyerapan makanan di usus.
•  Bisa juga karena gigi si kecil sedang tumbuh. Ludah banyak tertelan sehingga usus mengalami gangguan. Kalau sudah begini, penyerapan makanan akan ikut-ikutan terpengaruh.

Stimulasi dan Nutrisi Penting untuk Bayi

Gizi.net - LEMAS - Seorang bayi, Aksamaldi (5 bulan), terbaring lemah dalam gendongan ibunya karena muntah dan buang air besar selama seminggu di kamp pengungsi Cot Gapu, Bireuen, NAD. Ia sempat dirawat dan menerima infus di rumah sakit selama 3 hari. Kondisi kamp di udara terbuka dan gizi yang kurang menyebabkan ia sakit.
KEBUTUHAN stimulasi atau upaya merangsang anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun keterampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi pada anak dapat dimulai sejak calon bayi berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan, janin sudah dapat bernapas, menendang, menggeliat, bergerak, menelan, mengisap jempol, dan lainnya. Sedangkan stimulasi utama diberikan khusus untuk anak usia 0 - 7 tahun.

Di dalam perkembangan seorang anak, stimulasi merupakan suatu kebutuhan dasar. Stimulasi dapat berpe-ran untuk peningkatan fungsi sensorik (dengar, raba, lihat rasa, cium), motorik (gerak kasar, halus), emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, dan kreativitas (moral, kepemimpinan). Selain itu, stimulasi juga dapat merangsang sel otak (sinaps). Demikian terungkap dalam diskusi dan workshop bertema "Enfa A+ Smart System: Perpaduan Stimulasi dan Nutrisi Menuju Kecerdasan Optimal", di Jakarta, pekan lalu. Diskusi ini menghadirkan beberapa pembicara yaitu, Mayke S. Tedjasaputra (Psikolog dan Play Therapist), Hartono Gunardi (Konsultan Tumbuh Kembang Anak RSCM), dan Soepardi Soedibyo (Konsultan Gizi Anak RSCM).

Seorang pembicara, Hartono Gunardi, mengatakan, sel otak pada bayi dibentuk semenjak 6 bulan masa kehamilan. Karena itu, proses stimulasi sudah bisa dan harus dilakukan semenjak usia janin 23 minggu. Dalam masa kehamilan, proses stimulasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti rangsang suara (adanya efek Mozart), gerakan perabaan, bicara, menyanyi, dan bercerita.

Menurut Hartono, semakin dini dan semakin la-ma stimulasi itu dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya. Katanya, ada beberapa tahapan kegunaan dari proses stimulasi pada bayi ketika pertama kali dilahirkan. Pada usia bayi 0 - 6 bulan, penyesuaian dan persepsi ibu dapat terbentuk melalui proses stimulasi. Sedangkan, pada usia 0 - 36 bulan intelektual dan perilaku mulai terbentuk. Sementara pada usia 0 - 48 bulan, kognitif , dan 0 -96 bulan keahlian membaca dan menulis perlu dirangsang. "Stimulasi semenjak dini juga sangat diperlukan dalam merangsang perkembangan otak, baik itu otak kanan maupun otak kiri," tambahnya.

Sementara itu, Psikolog dan Play Therapist, Mayke S Tedjasaputra, mengatakan, respons terhadap suara dan vibrasi tampaknya dimulai pada usia 26 minggu masa kehamilan dan meningkat sampai akhirnya menetap pada usia 32 minggu. Ia menceritakan, ada suatu penelitian yang meneliti tentang respons janin berusia 26 minggu yang diperdengarkan sebuah cerita secara terus menerus oleh ibunya.

Hasilnya, kata Mayke, di usia 3 hari setelah kelahirannya, bayi tersebut ternyata menghisap putting ibunya secara lebih aktif dibandingkan ketika mendengar dua cerita lain yang jarang diceritakan oleh ibunya. "Respons terhadap suara ibu pun lebih aktif bila dibandingkan respons terhadap suara-suara orang lain," ujarnya melanjutkan cerita.

Menurut Mayke, usapan halus yang dilakukan di perut ibu yang sedang mengandung juga diperlukan untuk membuat janin merasa tenang. Katanya, bila janin banyak bergerak, seorang ibu dapat melakukan usapan lembut pada perutnya. Tetapi, sekalipun stimulasi untuk janin diperlukan, dalam pelaksanaannya haruslah dilakukan secara bijaksana. "Jangan sampai orang tua terlalu bersemangat menstimulasi janinnya sehingga lupa kebutuhan janin untuk beristirahat," tambahnya.

Dalam penjelasannya, Mayke menegaskan akan pentingnya bermain dalam proses stimulasi yang dilakukan pada anak. Sebab, menurut Mayke bermain adalah dunia kerja anak. "Nah dalam proses bermain inilah penyediaan waktu orang tua untuk menjadikan sarana bermain sebagai media efektif peningkatan kecerdasan anak sangat diperlukan," tambahnya.

DHA-ARA
Di lain hal, Soepardi Soedibyo dalam penjelasannya, mengatakan akan pentingnya zat asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam arakhidonat (ARA) pada bayi. Menurutnya, zat DHA-ARA sangat diperlukan dalam proses perkembangan kecerdasan bayi, baik ketika masih didalam kandungan maupun setelah lahir.

Kandungan DHA dan ARA telah teruji secara klinis membantu perkembangan otak dan meningkatkan ketajaman penglihatan. "Ketika sebelum lahir, suplai zat ini diberikan oleh ibu melalui plasenta, sedangkan setelah lahir diberikan melalui Air Susu Ibu atau ASI," ungkapnya. Oleh karena itu tambahnya, ASI merupakan satu hal yang penting bagi seorang ibu untuk diberikan kepada bayi. Menurutnya, bayi yang mendapatkan ASI, tingkat IQ atau kecerdasannya lebih baik.

Kematangan sistem imun pada bayi yang diberikan ASI juga lebih baik daripada formula biasa. "Sebab, kandungan DHA-ARA terdapat pada ASI, bukan pada susu sapi," terangnya. Soepardi menambahkan, proses pemberian ASI pada bayi yang paling baik adalah pada masa enam bulan pertama setelah lahir. Pada masa itu, kandungan LC-PUFA (asam lemak yang diperlukan pada saat pembentukan sel membran, otak dan penglihatan) cukup dipenuhi kebutuhannya bagi bayi. Bayi baru lahir tidak mampu mensintesiskan secara keseluruhan untuk kebutuhannya, sehingga perlu mendapat AA dan DHA yang berasal dari LC-PUFA dari ibu semasa kehamilan.

Selain berguna bagi bayi, pemberian ASI pada bayi dikatakan Soperdi sangat memberikan keuntungan pada seorang ibu. Risiko keganasan pada payudara, ovarium, dan uterus, maupun osteoporosis dapat dikurangi dengan memberikan ASI pada bayi. "Keuntungan yang lain adalah mempercepat penyembuhan sesudah melahirkan dan pengembalian berat badan," tambahnya. (YAN/E-5)Sumber:

sumber : http://www.suarapembaruan.com/News/2004/10/14/index.html

6 Kekhawatiran Ibu Baru

Semua orang yakin bahwa Anda dan pasangan saat ini tengah bahagia luar biasa. Namun sebagai ibu baru, kebahagiaan ini tak jarang disertai berbagai kekhawatiran, dari soal kondisi kesehatan sang bayi, ketidaktahuan cara merawatnya, sampai urusan kedekatan hubungan Anda dengan suami.  
 
            Tak perlu panik. Anda tidak sendirian, kok. Banyak ibu baru yang senasib dengan Anda. Mungkin seperti berikut inilah persoalan plus kiat mengatasinya.
 
 
1. Belum jatuh cinta
 
            Kebutuhan si kecil akan cinta dan ikatan yang erat sejak dini dengan Anda, sang bunda, akan mempengaruhi keterampilan sosialnya dengan orang lain di kemudian hari. Sayangnya, kedekatan hubungan ibu dan bayinya yang baru lahir ini adakalanya tidak spontan terjadi.
 
            Tak perlu kecil hati kalau Anda belum “jatuh cinta” pada si kecil kala pertama kali melihatnya. Kehadirannya memang mengubah ritme kehidupan Anda. Jadi Anda perlu waktu untuk menyesuaikan diri, bahkan perlu waktu untuk “belajar jatuh cinta” pada bayi Anda sendiri. Selain itu, proses persalinan yang sulit,  kelelahan setelah persalinan, atau kondisi bayi yang menangis terus-menerus, bisa membuat Anda berdua stres.
 
            Bagaimana jalan keluarnya? Cobalah berbagi dengan saudara atau teman. Biasanya dengan berbagi pengalaman, Anda akan lebih mudah menjalani saat-saat seperti ini.
 
 
Tips:
 
Bonding dapat dimulai dengan menyusui bayi Anda sesegera mungkin setelah ia lahir. Kontak fisik dan kontak mata pertama dengan buah hati Anda merupakan cara utama untuk menghidupkan ikatan batin Anda dengan si kecil.
 
Usahakan sering berdekatan dengan si kecil, hanya berdua! Cobalah memeluk, mengajaknya bermain, atau menyusui tanpa diganggu orang lain, sekalipun itu anggota keluarga Anda sendiri.
 
Ingatkan pada diri sendiri “prestasi” Anda, yaitu melahirkan si buah hati dengan selamat.
 
 
 
2. Kok, tidur terus?
 
            Pola tidur bayi baru lahir kadang-kadang memang agak aneh. Ia bisa tidur seharian di siang hari dan bolak-balik bangun di malam hari. Atau, siang malam maunya tidur terus, hanya benar-benar bangun saat ia lapar. Mengapa bisa demikian?
 
            Ketika di dalam rahim, bayi tak pernah tahu perbedaan siang atau malam, dan biasanya hal ini terbawa sampai lahir. Anda tak perlu khawatir dengan hal ini, karena bayi memang akan tidur sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya, lama-kelamaan ia akan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Tetapi,  jika sudah lebih dari dua jam bayi Anda belum juga bangun, sebaiknya dibangunkan untuk diberi ASI.
 
 
Tips:
 
Saat tidur di siang hari, Anda dapat meletakkan bayi di kereta dorong atau ayunan. Malam hari baru ditaruh kembali di boks-nya.
 
Beri ASI menjelang bayi tidur malam. Ini akan membantunya terlelap tidur.
 
Matikan lampu di malam hari, agar dia mengenal perbedaan siang dan malam.
 
 
3.  Belum pandai menyusui
 
            Jangan khawatir kalau ini yang terjadi. Sekalipun menyusui adalah proses alami, tak semua ibu (juga bayinya) langsung bisa lancar menjalani proses ini. Hari-hari pertama kelahiran bayi merupakan waktu penyesuaian dalam menyusui, baik bagi Anda maupun si kecil. Beberapa masalah seperti payudara bengkak, sedikit luka di puting akibat bayi belum bisa mengisap dengan baik, merupakan sebagian dari hal-hal yang mungkin akan Anda hadapi.  Tak hanya soal kondisi payudara, banyak juga ibu baru yang khawatir bayinya tak dapat cukup ASI karena merasa ASI-nya terlalu sedikit. Padahal, setiap bayi berbeda. Pola minumnya tidak sama, begitu juga kebutuhannya.
 
Anda ingin tahu bayi Anda cukup mendapat ASI atau tidak? Bawa saja ke dokter dan timbanglah badannya. Kalau umur lima hari bobotnya terus turun barulah bisa dikatakan kemungkinan ia kekurangan minum.
 
 
Tips:
 
        Kondisi Anda yang tenang, relaks, dan sabar, sangat disukai bayi saat ia ingin menyusu. Jadi, inilah kunci utama menyusui. Asal tahu saja, bayi bisa merasakan hal ini. Jadi, agar menyusui berjalan lancar, tepis segala senewen dan gelisah.
 
        Berikan ASI sesuai kebutuhan bayi. Bila bayi Anda menangis karena kehausan, tak usah menunggu sampai tiga jam, segera saja susui dia.
 
 
4. Duh, tangisannya!
 
            Menangis adalah satu-satunya cara bayi baru lahir berkomunikasi. Tetapi Anda bisa dibuat kalut juga mendengarnya, apalagi kalau belum bisa memahami penyebab tangisannya.  Bayi biasa menangis karena:
 
Rasa lapar. Begitu sudah disusui ia akan segera tenang atau tertidur kembali. 
 
Perut kembung. Mengatasinya, cobalah gosokkan minyak telon di punggung atau di telapak kakinya. 
 
Tak suka “rasa” ASI. Kalau ia menangis setelah Anda susui, cobalah ingat-ingat, makanan apa yang baru Anda konsumsi. Bisa jadi “rasa” makanan itu tidak disukainya atau membuatnya merasa kembung. 
 
Popoknya kotor. Kebanyakan bayi tidak suka popoknya basah atau kotor karena tinja.
 
Merasa sendirian. Bukankah selama 9 bulan dalam rahim, selain mendengar suara-suara dari dalam tubuh Anda,  ia juga merasakan kehangatan? Itu sebabnya, ada bayi yang baru merasa aman dan tenang jika ada orang di dekatnya.
 
 
Tips:
 
        Membedong bayi di bulan-bulan pertamanya akan membuat si kecil merasa hangat dan aman.
 
        Jika ingin menggendong sementara Anda perlu melakukan kegiatan di rumah, gunakan alat gendong, sehingga tangan Anda bebas melakukan berbagai kegiatan.
 
        Seandainya bayi terus-menerus menangis, konsultasikanlah ke dokter.  Dikhawatirkan si kecil mengalami kolik atau gangguan lain dan perlu segera dapat  penanganan dokter.
 
 
5. Mengapa begitu?
 
            Sebagai ibu baru, secara alami Anda tentu ingin bayi Anda tampak “sempurna”. Tak heran kalau beberapa hal berikut ini membuat Anda khawatir.
 
Ada semacam jerawat kecil di wajah bayi .
 
Muncul kerak kepala (cradle cap), yakni semacam lemak yang menempel tebal seperti kotoran di rambut bayi.
 
Kulitnya keriput seperti orang tua.
 
Kulit ari di jari-jarinya dan di bibirnya mengelupas. 
 
 
Jika Anda menemui hal-hal tersebut, tak perlu khawatir. Itu biasa terjadi pada bayi baru lahir. Tak perlu dilakukan hal khusus untuk mengatasinya, karena kebanyakan akan hilang sendiri.
 
 
Tips:
 
Meski tak perlu khawatir dengan kondisi di atas, namun bila sangat mengganggu Anda, konsultasikan saja ke dokter agar tahu cara penanganannya yang tepat.
 
Untuk kerak kepala, bisa Anda oleskan baby oil di kulit kepala bayi agar mudah terkelupas ketika dimandikan.
 
 
6. Tak terampil  merawat
 
            Anda belum terampil memandikan bayi, memakaikan baju, membersihkan kotoran atau mengganti popoknya? Tenang... Anda tak sendirian. Keterampilan seperti ini memang memerlukan latihan berulang-ulang. Makanya, sebelum pulang dari rumah sakit, mintalah bantuan pada perawat untuk mengajari Anda, apa yang perlu dilakukan sehubungan dengan merawat bayi baru lahir.
 
Setelah itu, cobalah Anda lakukan sendiri di rumah, dengan panduan atau dampingan perawat, bidan, atau mereka yang berpengalaman seperti ibu atau mertua Anda. Percayalah, dalam beberapa kali saja, pasti Anda sudah piawai melakukannya sendiri.
 
 
Tips:
 
        Cari referensi. Baca buku (Seri Ayahbunda dan beberapa rubrik di Ayahbunda banyak mengulas hal ini), browsing internet, dan jangan ragu bertanya pada orang yang lebih berpengalaman dalam urusan merawat bayi. Biasanya Anda akan menemukan banyak trik simpel yang memudahkan Anda dalam hal ini.
 
        Agar mudah dikenakan, pilihkan saja si kecil baju yang berkancing depan.
 
        Pastikan kepala bayi tersangga dengan baik ketika dimandikan atau dipakaikan bajunya.
 
 
 
Retno Wahab Supriyadi
 
Konsultasi ahli: dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi Sp.A, IDAI Jaya, RS Bunda, Jakarta